Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Pasti kamu pernah setidaknya sekali mendengarnya dari seseorang dan rasanya masuk akal, terutama ketika pernah terjerat masalah keuangan. Secara umum, masalah finansial adalah kondisi di mana seseorang kesulitan mengatur uangnya dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nggak bisa kita pungkiri, aspek finansial adalah fondasi penting dalam menjalani hidup, karena berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan. Ketika kondisi keuangan bermasalah, dampaknya bisa menjalar ke berbagai aspek lain, mulai dari stres, relasi sosial, hingga penurunan produktivitas.
Menariknya, masalah finansial nggak selalu disebabkan oleh penghasilan yang kecil, tapi justru dari kebiasaan kecil yang sering kamu abaikan. Mulai dari ketergantungan pada PayLater, tidak punya dana darurat, hingga pola pengelolaan uang yang kurang bijak.
Yuk, kita bahas satu per satu di artikel ini!
Apa Itu Masalah Finansial?

Sederhananya, masalah finansial adalah situasi yang terjadi ketika pengeluaran kita tidak seimbang dengan pendapatan. Situasi ini bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari manajemen keuangan buruk, gaya hidup yang tidak sesuai kemampuan hingga kurangnya pengetahuan terkait cara mengelola uang.
Masalah finansial bisa dialami siapa saja, terlepas dari besar kecilnya penghasilan. Hal yang lebih mendasar dan jauh lebih menentukan adalah bagaimana cara mengaturnya dengan bijak.
Penyebab Masalah Finansial yang Sering Diabaikan
Kadang, masalah nggak datang tiba-tiba, tapi tumbuh pelan-pelan dari hal kecil yang kamu anggap sepele. Nah, supaya nggak terjebak lebih jauh, yuk, kita bahas penyebabnya satu per satu!
1. Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Salah satu penyebab utama masalah finansial adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengaturnya dengan baik. Banyak orang merasa gajian cuma numpang lewat karena tidak punya perencanaan keuangan.
Padahal penting banget, lho, buat menyusun anggaran tiap bulannya. Dengan adanya anggaran, kamu jadi punya pegangan dan batasan sebelum melakukan pengeluaran yang tidak perlu.
2. Gaya Hidup Konsumtif dan FOMO
Masifnya konten di media sosial terkadang membuat kita merasa punya keharusan untuk tetap update dengan segala sesuatu yang sedang tren a.k.a. FOMO (Fear of Missing Out). Sering kali pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu seperti berburu jajanan viral, beli skincare dan makeup baru, serta beragam tren konsumtif lain terjadi karena kebiasaan ini.
Kalau gaya hidup seperti ini terus kamu lakukan, ini bisa jadi titik awal masalah finansial di hidupmu, lho. Hati-hati, ya!
3. Tidak Punya Dana Darurat
Banyak orang menyepelekan dana darurat karena merasa gajinya pas-pasan atau merasa aman dengan situasinya saat ini. Padahal, situasi nggak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dan masalah lainnya bisa terjadi kapan saja.
Saat kita tidak punya dana darurat, menghadapi situasi tak terduga kerap membuat kondisi finansial kita terganggu, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akhirnya, kamu terpaksa berutang dan menambah beban pengeluaranmu beberapa bulan ke depan.
4. Penggunaan PayLater yang Tidak Terkontrol
Terkadang, kita terlena dengan beragam kemudahan metode pembayaran saat berbelanja online, salah satunya PayLater. Secara psikologis, PayLater juga bisa menipu persepsi kemampuan finansial kita, karena bayarnya bisa nanti atau bisa dicicil pas periode gajian.
Alhasil, tanpa sadar tagihan PayLater membludak, bahkan melebihi pendapatanmu. Akhirnya kamu malah terlilit utang dan mendapat banyak surat cinta dari platform PayLater kesayanganmu.
5. Minim Literasi Finansial
Minimnya literasi finansial membuat banyak orang kesulitan mengatur uang dengan baik, mulai dari membedakan kebutuhan dan keinginan hingga menentukan prioritas pengeluaran. Selain itu, kurangnya pemahaman soal produk keuangan seperti instrumen investasi sering kali membuat kamu mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar.
Alhasil, kamu justru mengalami kerugian karena tidak memahami instrumen investasinya, bahkan terjebak investasi bodong. Oleh karena itu, punya literasi finansial yang cukup bisa jadi fondasi penting untuk menyelamatkan kamu dari masalah keuangan di kemudian hari, lho.
6. Tidak Punya Tabungan dan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Masalah finansial sering muncul karena kita tidak punya tujuan keuangan yang jelas di masa mendatang. Kebanyakan orang fokus pada kebutuhan jangka pendek, padahal mempersiapkan tabungan untuk masa depan juga penting untuk dilakukan.
Akibatnya, tabungan sering terpakai dengan dalih self-reward atau keinginan sesaat. Saat akhirnya butuh dana dalam jumlah besar untuk memenuhi salah satu tujuan penting, kamu jadi terpaksa berutang. Jangan sampai, ya!
7. Mindset Keuangan yang Salah
Banyak orang yang menabung di akhir bulan dengan mindset mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu, baru sisanya ditabung atau diinvestasikan. Pada akhirnya, semua berakhir wacana, karena uangnya pasti terpakai untuk memenuhi kebutuhan atau keinginanmu.
Nah, di sinilah pentingnya budgeting sebelum gajian. Jadi, alokasi gajimu sudah jelas sejak awal, seperti untuk kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan, tabungan atau investasi, hingga self-reward. Jadi, nabung dan investasi bukan cuma sekadar wacana, tetapi kebiasaan baik yang dibangun untuk kesehatan finansialmu di masa mendatang.
Kesimpulan
Pada akhirnya, masalah finansial adalah hal yang bisa dialami siapa saja. Namun, kabar baiknya, sebagian besar penyebabnya bisa dicegah kalau kita mau lebih sadar terhadap kebiasaan dan keputusan keuangan sehari-hari.
Mulailah dari langkah kecil seperti membuat anggaran sederhana, menabung rutin, dan menghindari utang konsumtif. Langkah kecil hari ini bisa jadi fondasi besar untuk keuangan yang lebih stabil di masa depan.